Pondasi merupakan salah satu struktur penting dalam membangun kestabilan sebuah bangunan. Pondasi sendiri berfungsi sebagai penopang bangunan serta perantara yang meneruskan beban struktur di atas tanah. Mengingat pentingnya peran pondasi, maka harus dibuat dengan benar supaya tidak timbul masalah dikemudian hari. Terdapat banyak jenis pondasi, salah satunya yaitu strauss pile yang seringnya digunakan untuk bangunan berlantai 2 hingga 3. Metode pondasi strauss pile dikerjakan secara manual sehingga biayanya menjadi lebih terjangkau. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut beberapa hal mengenai pondasi strauss pile.
Apa Itu Pondasi Strauss Pile?
Pondasi strauss pile adalah jenis pondasi yang proses pembuatannya ringkas serta simple. Hal ini dikarenakan proses pengerjaannya dilakukan secara manual dengan cara menggali tanah dengan memanfaatkan bor auger. Setelah mencapai kedalaman tertentu selanjutnya dimasukkan tulangan besi untuk pengecoran.
Biasanya pondasi ini digunakan untuk konstruksi bangunan 2-3 lantai. Misalkan seperti rumah lantai 2, ruko, kantor, dan lainnya. Meski terlihat lebih mudah namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kondisi tanah, perhitungan pondasi, kedalaman pengeboran, diameter lubang dan lain sebagainya.
Metode Pengerjaan Pondasi Strauss Pile
Metode pengerjaan pondasi strauss pile dilakukan dengan memanfaatkan baur auger untuk menggali tanah. Proses ini biasanya dilakukan oleh 3 sampai 4 orang. Tahap pertama yaitu melakukan persiapan kerja dengan menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan. Pastikan sebelumnya kondisi tanah sudah diperiksa, apakah cocok menggunakan jenis pondasi strauss pile atau tidak. Tahap kedua adalah drilling. Pengeboran (drilling) dilakukan dengan memutar mata bor pada permukaan tanah hingga mencapai kedalaman tertentu (sekitar 6-10m). Pastikan lubang untuk mendirikan pondasi bersih dari lumpur supaya beton yang dihasilkan berkualitas.
Selanjutnya tahap pembesian dengan menggunakan besi berbentuk spiral. Biasanya menggunakan ukuran 8 mm dengan jarak masing-masing antara 15-20 cm. Bisa juga menggunakan besi yang dipotong jari-jari yang kemudian dirangkai menjadi tulangan berbentuk spiral. Tahap terakhir yaitu pengecoran atau casting. Proses ini dilakukan dengan cara menuangkan adonan cor ke dalam lubar bor yang sudah dibuat. Pastikan lubang tersebut tidak dalam keadaan basah. Jika basah, maka gunakan pipa paralon untuk mengantarkan cor.
Kelebihan Pondasi Strauss Pile
Banyak bangunan bertingkat yang menggunakan jenis pondasi ini. Hal ini dikarenakan pondasi strauss pile memiliki berbagai kelebihan. Pertama proses pengerjaan yang sederhana. Metode pondasi ini sangat mudah dikerjakan karena tidak perlu menggunakan mesin yang kompleks, hanya digerakkan oleh tenaga manusia saja. Meski begitu harus tetap dilakukan oleh orang yang telah berpengalaman. Selain itu, penggunaan pondasi strauss pile banyak digunakan karena prosesnya yang sederhana membuat proses pengerjaan menjadi lebih cepat. Dengan waktu yang dapat dihemat maka pekerja dapat memfokuskan ke pekerjaan lain yang lebih penting.
Selain karena tidak membutuhkan peralatan mesin yang kompleks, pondasi strauss pile dikenal memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan jenis pondasi lainnya. Selain itu, meski memiliki harga yang terjangkau, namun kualitasnya tetap terjamin. Pondasi strauss pile prosesnya akan bertumpu pada lapisan bawah tanah bagian dalam, sehingga dapat meminimalisir keretakan tanah. Kemudian, proses pengerjaan pondasi ini menggunakan bor yang tidak menimbulkan suara bising, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Itulah beberapa hal mengenai metode pondasi strauss pile. Untuk bisa menghasilkan bangunan rumah yang kokoh dibutuhkan jenis pondasi yang sesuai. Maka dari itu, pastikan untuk mencari terlebih dahulu metode pondasi yang paling tepat sesuai kebutuhan bangunan anda. Jika Anda sedang mencari jasa untuk pondasi strauss pile Anda, maka Bored Pile Spesialis dapat menjadi pilihan bagi Anda.